Bahasa Indonesia Pelajaran 1
Bahasa Indonesia Pelajaran 2
Bahasa Indonesia Pelajaran 3
Bahasa Indonesia Pelajaran 4
Bahasa Indonesia Pelajaran 5 Unknown 10:09 PM New Google SEO Bandung, Indonesia
Bahasa Indonesia Pelajaran 2
Bahasa Indonesia Pelajaran 3
Bahasa Indonesia Pelajaran 4
Bahasa Indonesia Pelajaran 5 Unknown 10:09 PM New Google SEO Bandung, Indonesia
Biodata
Pemilik Blog
Nama Lengkap : Andri Hapsari
Nama Panggilan :
Andri
Tempat, Tanggal Lahir : Blora, 8 Februari 1997
Jenis Kelamin :
Perempuan
Agama :
Islam
Alamat Rumah : Jalan Camar V No 16, RT 06/ RW 05,
Perumnas, Karangjati, Blora.
Perumnas, Karangjati, Blora.
Alamat Kos :
Jalan Beringin Raya, Griya Indopermai C26,
Wonosari, Ngaliyan, Semarang.
Wonosari, Ngaliyan, Semarang.
Riwayat Pendidikan
SD :
SDN 5 Karangjati
SMP :
SMPN 1 Blora
SMA :
SMAN 1 Blora
Universitas :
Universitas Negeri SemarangContact Person
Facebook : Andri Hapsari
Instagram : ndrhpsr
LINE : ndrhpsr
Email : hapsari.andri@yahoo.com Unknown 9:23 PM New Google SEO Bandung, Indonesia
Apakah kalian punya hewan
peliharaan di rumah? Jika ya, apa hewan yang kalian pelihara? Pernahkah kalian
mengamati tingkah laku hewan peliharaan kalian? Hewan peliharaan yang kalian
miliki pasti memerlukan makan. Mereka juga tumbuh dari kecil hingga menjadi
besar. Makan dan tumbuh adalah beberapa ciri makhluk hidup. Ciri-ciri makhluk
hidup lainnya yaitu berkembang biak, bergerak, dan bernapas.
Berikut ini adalah
penjelasan dari ciri-ciri makhluk hidup.
Makhluk
hidup memerlukan makan karena untuk kelangsungan hidupnya. Makanan juga
berfungsi sebagai sumber tenaga bagi makhluk hidup, karena zat yang terdapat
pada makanan membantu makhluk hidup untuk tumbuh, bergerak, dan membantu
memperbaiki beberapa bagian tubuh yang rusak.
Sumber
makanan manusia berasal dari tumbuhan dan hewan. Begitu pula dengan hewan,
untuk hewan pemakan daging, disebut karnivor. Untuk hewan pemakan
tumbuhan disebut dengan herbivor sedangkan hewan yang memakan
keduanya disebut omnivore. Untuk tumbuhan hijau, cara
mendapatkan makanannya melalui proses fotosintesis
2. Makhluk hidup bergerak
Bergerak adalah perpindahan posisi seluruh
atau sebagian dari tubuh mahkluk hidup karena adanya rangsangan. Perpindahan
seluruh bagian tubuh terjadi pada manusia dan hewan.Manusia bergerak dengan cara berjalan, berlari, dan
melompat. Hewan ada juga yang bergerak menggunakan sayap, perut dan sirip.
Sedangkan gerakan tumbuhan tidak dapat membuatnya berpindah tempat.Gerakan yang dilakukan manusia dan hewan itu
disebut gerak aktif, karena dapat dilihat dengan jelas. Gerakan yang dilakukan
oleh tumbuhan tidak dapat diamati secara langsung. Gerakan tersebut hanya dapat
diamati dari adanya hasil gerakan tersebut. Gerakan yang dilakukan oleh
tumbuhan itu bersifat pasif. Gerak berpindah tempat pada tumbuhan disebut gerak
taksis.
3. Makhluk hidup tumbuh
Perubahan
dari bayi hingga menjadi dewasa pada manusia adalah salah satu contoh ciri
bahwa makhluk hidup tumbuh. Pada hewan misalnya ayam, perubahan dari telur,
anak ayam dan menjadi ayam juga merupakan pertumbuhan dari hewan.
4. Makhluk hidup berkembang
biak
Cara
makhluk hidup melestarikan jenisnya disebut berkembang biak. Manusia berkembang
biak dengan melahirkan, burung berkembang biak dengan cara bertelur, sapi
berkembang biak dengan melahirkan. Tumbuhan mempunyai cara yang beragam dalam
berkembang biak misalnya, setek, cangkok, tunas dan sebagainya.
5. Makhluk Hidup Bernapas
Bernapas atau yang biasa disebut respirasi adalah proses masuknya udara
dari luar yang mengandung oksigen dan pengeluaran udara dari dalam paru-paru. Bernapas dapat diartikan menghirup udara segar dan
menghembuskan udara kotor. Pada saat bernapas kita menghirup oksigen dan
melepaskan karbondioksida. Oksigen digunakan untuk proses pembakaran makanan.
Proses ini menghasilkan tenaga, karbondioksida dan uap air. Setiap mahkluk hidup mempunyai cara dan alat pernapasan yang
berbeda-beda satu sama lain. Contohnya manusia, mamalia dan unggas yang
bernapas menggunakan paru-paru. Sedangkan tumbuhan bernafas menggunakan
lentisel dan stomata yang terdapat pada bagian batang dan daun tumbuhan.
6. Makhluk hidup peka terhadap rangsang
Semua makhluk hidup mempunyai kemampuan
menerima dan memberikan reaksi terhadap rangsang yang biasa disebut
iritabilitas. Setiap mahkluk hidup mempunyai kemampuan menanggapi rangsang yang
berbeda-beda satu sama lain. Manusia dan hewan bertulang belakang memiliki
alat-alat indra untuk menerima rangsang dari luar tubuh dan memberi tanggapan
(mereaksi rangsang) dengan gerakan. Tanaman di dalam pot yang disimpan dalam
ruangan akan tumbuh ke arah datangnya cahaya. Kepekaan terhadap rangsang
menunjukan bahwa di dalam tubuh mahkluk hidup terjadi proses pengaturan,
sehingga ia bisa menanggapi rangsangan dari luar tersebut.
7. Makhluk hidup mengeluarkan zat sisa
Setiap makhluk hidup melakukan metabolisme
dalam tubuhnya. Pada proses metabolisme, selain menghasilkan energi juga
menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Jika tidak
segera dikeluarkan, kadar zat sisa yang tinggi akan mempunyai efek yang
berbahaya dan menjadi racun dalam tubuh. Contohnya, paru-paru mengeluarkan
karbondioksida dan uap air, kulit mengeluarkan keringat, dan ginjal
mengeluarkan urin. Tumbuhan mengeluarkan zat sisa melalui stomata.
Unknown
6:18 PM
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Negara
kita memiliki dasar negara. Dasar negara kita disebut Pancasila. Pancasila
terdiri dari lima sila. Berikut ini adalah teks Pancasila dengan lambang dari
masing-masing silanya.
1. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
Lambang / simbol : Bintang
Arti
: bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, mengandung makna nur cahyo.
Bintangnya memiliki 5 sudut maksudnya untuk menerangi dasar Negara yang lima
dan tujuan Negara yang lima. Sedangkan warna hitam melambangkan warna alam atau
warna asli.
2. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
Lambang / simbol : Rantai
Arti
: mata rantai yang berbentuk segi empat melambangkan laki-laki sedangkan
lingkaran adalah perembuat. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan
satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti rantai.
3. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
Lambang / simbol : Pohon Beringin
Arti
: pohon beringin merupakan pohon yang besar di mana banyak orang bisa berteduh
di bawah naungan Negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur
dan akar yang menjalar ke mana- mana namun tetap berasal dari satu pohon yang
sama, seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu dibawah nama Indonesia.
4. Sila Keempat : kerakyatan yang Dipimpim oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Lambang / simbol : Kepala Banteng
Arti
: kepala banteng merupakan hewan social yang suka berkumpul seperti halnya
musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
5. Sila Kelima : Keadilan sosial lagi seluruh rakyat Indonesia
Lambang / simbol : Padi dan Kapas
Arti
: padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yakni pangan dan
sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuann
utama bagi sila ke lima ini.
Contoh Sikap Yang Mencerminkan Nilai-nilai Pancasila
1.
Nilai
Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.
·
Selalu tertib dalam
menjalankan ibadah.
·
Tidak berbohong kepada
guru maupun teman.
·
Bersyukur
kepada Tuhan karena memiliki keluarga yang menyayanginya.
·
Tidak
meniru jawaban teman (menyontek) ketika ulangan ataupun mengerjakan
tugas di kelas.
·
Tidak
mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah.
·
Menceritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang
diketahuinya, tidak ditambah-tambah ataupun dikurangi.
·
Tidak
meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas di rumah.
·
Percaya pada kemampuan
sendiri dalam melakukan apapun , karena Allah sudah memberian kelebihan dan
kekurangan kepada setiap manusia.
2.
Nilai
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
·
Menolong teman yang
sedang kesusahan.
·
Tidak membeda-bedakan
dalam memilih teman.
·
Berbagi makanan dengan
teman lain jika sedang makan didepan teman lain.
·
Mau mengajari teman yang
belum paham dengan pelajaran tertentu.
·
Memberikan tempat duduk
kepada orang tua, ibu hamil, atau orang yang lebih membutuhkan saat ada di
kendaraan umum.
·
Tidak memaki-maki teman
bersalah kepada kita.
·
Meminta maaf atau
memaafkan apabila melakukan kesalahan.
·
Hormat dan patuh kepada
guru, tidak membentak-bentaknya.
·
Hormat dan patuh kepada
orang tua.
3.
Nilai
Persatuan Indonesia
·
Mengikuti upacara bendera
dengan tertib.
·
Bergotong royong
membersihkan lingkungan sekolah.
·
Tidak berkelahi sesama
teman maupun dengan orang lain.
·
Memakai produk-produk
dalam negeri.
·
Menghormati setiap teman
yang berbeda ras dan budayanya.
·
Bangga menjadi warga
negara Indonesia.
·
Tidak sombong dan
membangga-banggakan diri sendiri.
·
Mengagumi
keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia.
4.
Nilai
Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijasanaan dalam Permusyawaratan /
Perwakilan
·
Membiasakan
diri bermusyawarah dengan teman-teman dalam
menyelesaikan masalah.
·
Memberikan
suara dalam pemilihan ketua kelas ataupun ketua
OSIS
·
Menerima kekalahan dengan
ikhlas apabila kalah bersainga dengan teman lain.
·
Berani mengkritik teman,
ketua kelan maupun guru yang bertindak semena-mena.
·
Mengutamakan rapat OSIS
daripada bermain bersama teman.
·
Berani mengemukakan
pendapat di depan kelas.
·
Melaksanakan segala
aturan dan keputusan bersam dengan ikhlas dan bertanggung jawab.
5.
Nilai
Keadilan Sosial Bagi Seluru Rakyat Indonesia
·
Berlaku adil kepada siapapun.
·
Berbagi makanan kepada
teman lain dengan sama rata.
·
Seorang ketua OSIS
memberikan tugas yang merata dan sesuai dengan kemampuan anggotanya.
·
Seorang Ibu tidak boleh
pilih kasih dalam membelikan mainan anaknya.
·
Seorang guru memberikan
pujian kepada siswa yang rajin dan memberi nasihat kepada siswa yang malas.
·
Tidak pilih-pilih dalam
berteman.
Unknown
7:01 AM
New Google SEO
Bandung, Indonesia
MATERI PEMBELAJARAN
Anak–anak, setiap orang pasti memiliki keluarga. Dalam sebuah keluarga terdiri atas Ayah, Ibu, Kakak dan Adik. Misalnya dari teks Keluarga Udin kita dapat mengetahui bahwa keluarga Udin terdiri atas Ayah, Ibu, Kakak dan Udin. Ayah Udin bernama Rahmat. Ibu Udin bernama Fatima, dan kakak perempuan Udin bernama Mutiara. Keluarga Udin saling menyayangi. Rasa saling menyayangi antar anggota keluarga akan membuat sebuah keluarga menjadi bahagia.
Kunci sederhana dari keluarga bahagia adalah kebersamaan. Bagaimanapun kondisinya, jika setiap anggota keluarga mengusahakan dan menikmati kebersamaan, pasti masing-masing dari mereka akan merasa bahagia secara pribadi dan dapat membahagiakan anggota yang lain. Itulah yang disebut sebagai keluarga bahagia. Kebersamaan bisa diwujudkan dengan sarapan dan makan malam bersama yang riang, bersenda gurau sambil menikmati teh hangat, bermain boneka jari dengan anak-anak sebelum tidur, berbagi tugas membersihkan rumah saat akhir pekan, dan tentu saja saling membantu jika salah satu anggota keluarga membutuhkan pertolongan.
Hal-hal seperti itulah yang dapat menciptakan keharmonisan dan keakraban, memperkuat ikatan keluarga, membuat saling memahami dan menerima satu sama lain, serta membuat waktu yang ada menjadi berharga dan dapat dinikmati.
Setelah berusaha mewujudkan dan menikmati kebersamaan, setiap keluarga juga harus siap dengan masalah. Tidak ada keluarga yang tidak pernah mengalami masalah. Misalnya, jika anak-anak bertengkar dan menimbulkan keributan baik di rumah maupun di sekolah, bicaralah dengan mereka dan jaga intonasi suara tetap rendah. Beri tahu mereka tentang aturan yang harus dipatuhi, hukuman yang bisa terjadi, dan reward yang mungkin didapat.
Udin dan kakaknya senang bernyanyi, mereka senang menyanyikan lagu yang bahagia. Lagu Sayang Semuanya menggambarkan keluarga yang bahagia, mari anak-anak kita nyanyikan lagu Sayang Semuanya bersama-sama.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat bernyanyi, meliputi :
1.
Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang
baik dan jelas.
2.
Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara
sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit
sesuai dengan keperluan.
Pernafasan di
bagi tiga jenis, yaitu :
· Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
· Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan
cepat lelah.
· Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena
udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya.
3. Phrasering
adalah, aturan pemenggalan
kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan
kaidah-kaidah yang berlaku.
4. Sikap
Badan, adalah posisi
badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang
penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
5. Resonansi,
adalah usaha untuk
memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi /
bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
6. Vibrato, adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu
dengan cara memberigelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan
di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
7. Improvisasi, adalah usaha memperindah lagu dengan
merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi
pokoknya.
8. Intonasi, adalah tinggi rendahnya suatu nada yang
harus dijangkau dengan tepat.
Dalam kegiatan
pembelajaran ini saat menyanyikan lagu Sayang Semuanya, hal yang harus kita
perhatikan adalah tinggi rendahnya suara. Anak-anak, Ibu akan mencontohkan
bagaimana menyanyikannya. Sekarang coba salah satu dari kalian maju menyanyikan
lagu Sayang Semuanya dengan tinggi rendah suara seperti yang Ibu ajarkan.
Lagu Sayang Semuanya
ini memiliki makna (isi) yaitu mengajarkan anak-anak mengenali dan menanamkan
rasa cinta kepada anggota keluarga. Dengan rasa cinta antar anggota keluarga
akan menciptakan keluarga yang harmonis dan bahagia. Anak-anak coba diskusikan
isi dari lagu Sayang Semuanya dengan teman sebangku kalian lalu sampaikan
hasilnya didepan kelas. Dapat diimpulkan bahwa saling mencintai antar anggota
keluarga akan menciptakan keluarga yang bahagia.
Setiap orang pasti
memiliki keluarga, begitu pula kita. Cara
perkenalan keluarga :
1. Ucapkan salam.
2. Sebutkan namamu.
3. Sebutkan nama ayahmu.
4. Sebutkan nama ibumu.
5. Jika ada, sebutkan nama adik atau kakakmu.
6. Ucapkan terima kasih.
7. Bisa ditambah kalimat syukur
1. Ucapkan salam.
2. Sebutkan namamu.
3. Sebutkan nama ayahmu.
4. Sebutkan nama ibumu.
5. Jika ada, sebutkan nama adik atau kakakmu.
6. Ucapkan terima kasih.
7. Bisa ditambah kalimat syukur
Berikut ini adalah kumpulan Buku Guru dan Buku Siswa untuk Kelas 1 SD
Download Buku Guru Kelas 1 Tema 1 Edisi Revisi Juli 2016
Download Buku Guru Kelas 1 Tema 2 Edisi Revisi Juli 2016
Download Buku Guru Kelas 1 Tema 3 Edisi Revisi Juli 2016
Download Buku Guru Kelas 1 Tema 4 Edisi Revisi Juli 2016
Download Buku Siswa Kelas 1 Tema 1 Edisi Revisi Juli 2016
Download Buku Siswa Kelas 1 Tema 2 Edisi Revisi Juli 2016
Download Buku Siswa Kelas 1 Tema 3 Edisi Revisi Juli 2016
Download Buku Siswa Kelas 1 Tema 4 Edisi Revisi Juli 2016 Unknown 12:16 AM New Google SEO Bandung, Indonesia
Download Buku Guru Kelas 1 Tema 1 Edisi Revisi Juli 2016
Download Buku Guru Kelas 1 Tema 2 Edisi Revisi Juli 2016
Download Buku Guru Kelas 1 Tema 3 Edisi Revisi Juli 2016
Download Buku Guru Kelas 1 Tema 4 Edisi Revisi Juli 2016
Download Buku Siswa Kelas 1 Tema 1 Edisi Revisi Juli 2016
Download Buku Siswa Kelas 1 Tema 2 Edisi Revisi Juli 2016
Download Buku Siswa Kelas 1 Tema 3 Edisi Revisi Juli 2016
Download Buku Siswa Kelas 1 Tema 4 Edisi Revisi Juli 2016 Unknown 12:16 AM New Google SEO Bandung, Indonesia
Guru merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah sistem pendidikan.
Guru memegang peranan yang cukup penting baik dalam perencanaan maupun
pelaksanaan kurikulum (Mulyasa, dalam Syaodih, 1998: 13). Menurut
Undang-undang Sisdiknas tentang guru No. 20 Tahun 2003 pasal 39 menyatakan
bahwa (1) guru merupakan tenaga kependidikan bertugas melaksanakan tugas
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan, (2) guru merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik
dan perguruan tinggi ( Mulyasa, 2008 : 197).
Selain guru sebagai perencana dan pengembang, ada berbagai
peranan yang harus dilakukan oleh guru diantaranya guru sebagai pendidik,
pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, innovator, model dan teladan,
pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pemindah kemah,
emansipator, dan guru sebagai pengawet. Semua peranan guru sangat penting dan
harus dimiliki serta dilakukan oleh guru. Guru dikatakan berhasil jika dia
mampu menjalankan perannya dengan baik.
Terlepas dari itu, terkadang guru secara tidak sadar
melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Sebagai manusia
biasa, tentu saja guru tidak akan terlepas dari kesalahan baik dalam
berperilaku maupun dalam melaksanakan tugas pokoknya mengajar. Namun demikian,
bukan berarti kesalahn guru harus dibiarkan dan tidak dicarikan cara
pemecahannya. Guru harus mampu memahami kondisi-kondisi yang memungkinkan
dirinya berbuat salah, dan yang paling penting adalah mengendalikan diri serta
menghindari dari kesalahan-kesalahan.
Dari berbagai hasil kajian
menunjukan bahwa sedikitnya terdapat tujuh kesalahan yang sering dilakukan oleh
guru dalam pembelajaran. Kesalahan tersebut adalah mengambil jalan pintas dalam
pembelajaran, menunggu peserta didik berperilaku negatif, menggunakan
destruktif discipline, mengabaikan kebutuhan- kebutuhan khusus (perbedaan
individu) peserta didik,merasa diri paling pandai di kelasnya, tidak adil
(diskriminatif), serta memaksa hak peserta didik. Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan.
Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan
tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan
pengabdian masyarakat.
Ada beberapa penyakit guru
yang sedang marak yakni Kusta (Kurang Strategi), Tbc (Tidak Banyak Cara), Kudis (Kurang Disiplin), Kram (Kurang Terampil), Lesu (Lemah Sumber), Wts (Wawasan Tidak Luas), Mual (Mutu Amat Lemah) dll
Walaupun guru dan pengajar
bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran
merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas,
tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang
menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga
dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru.
Perbedaan Guru Zaman Dahulu dan Sekarang
Banyak guru mengeluh karena tugas guru jaman
sekarang sangatlah banyak. Guru tidak hanya mengajar di depan siswa, tapi masih
harus memikirkan masalah administrasi yang sangat banyak seperti program
semester, RPP, dll. Selain itu masih ada juga tuntutan moral guru sebagai
seorang pendidik yang diharapkan mampu menanamkan nilai dan budi pekerti yang
baik ke anak-anak. Dengan tuntutan pekerjaan yang begitu banyak, ironisnya
penghargaan kepada profesi guru itu semakin berkurang.
Guru-guru
jaman dulu itu sangat dihormati, baik oleh murid-muridnya maupun oleh
masyarakat. Guru masih dianggap sebagai pekerjaan yang mulia dan terpandang.
Derajat guru dalam sosial masyarakat bahkan terkadang lebih ditinggikan
dibanding konglomerat di daerah itu. Begitupun dengan murid-murid. Setiap guru
datang selalu disambut murid dengan dan murid selalu mematuhi apa yang guru
perintah. Bandingkan dengan kondisi guru sekarang. Guru tidak ada bedanya
dengan pekerjaan lainnya, dan murid kurang hormat lagi kepada guru. Semakin
banyak anak yang kurang ajar dan membantah perkataan guru.
Dahulu,
ilmu pengetahuan belum berkembang sepesat sekarang. Guru sangat dihormati, pertama karena memang merekalah
satu-satunya sumber ilmu. Kalau tidak ada guru, mereka tidak bisa belajar.
Sekarang coba lihat, dari mana saja kita bisa belajar. Buku, televisi, laptop,
handphone, semuanya bisa jadi sumber belajar kita. Apalagi dengan filosofi
pendidikan sekarang yang harus kontekstual, maka belajar tidak hanya bisa
dilakukan disekolah. Jika memang demikian, bahkan bisa-bisa guru kalah dengan
muridnya. Banyak guru yang tidak bisa mengoperasikan laptop, jangankan mengoprasikan,
memegangnya saja takut. Jika sudah demikian, secara psikologis ketakutan murid
ke guru tidak lagi seperti dulu karena tanpa guru pun mereka masih bisa belajar.
Kedua, dengan mulai meleknya masyarakat akan HAM, banyak
guru yang takut berbuat kekerasan untuk mengontrol perilaku siswa. Jika dulu
rotan adalah sabahat guru, sekarang bahkan untuk memaki siswa dengan kata-kata
kasar saja guru sudah pikir-pikir. Jangan-jangan nanti ada orang tua yang tidak
terima dan dilaporkan ke polisi. Jika sudah demikian, ruang gerak guru semakin
terbatas, dan ketakutan siswa terhadap guru semakin berkurang, bahkan tidak
jarang guru yang lebih takut kepada siswa.